Demi Waduk Jatibarang; 1,2 Triliun Disiapkan untuk Bebaskan Tanah Warga

Semarang, Pemerintah Kota Semarang mulai hari akan melakukan sosialisasi terkait penawaran harga ganti rugi tanah warga yang akan digunakan dalam pembangunan waduk Jatibarang di kelurahan Kandri, kecamatan Mijen Semarang. Hal tersebut diungkapkan ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kota Semarang Sumarmo pada saat menggelar konferensi pers di Balai Kota Semarang. Dalam sosialisasi ini baik pemerintah Kota Semarang maupun P2T akan memberi keterangan mengenai tawaran harga yang akan diberikan kepada lahan warga yang terkena dampak pembangunan waduk tersebut.

Sumarmo menjelaskan penawaran harga tersebut berkisar antara 20.000 hingga 60.000 untuk setiap satu meter persegi lahan milik warga. "Penawaran harga tersebut disesuaikan dengan kondisi tanah." katanya.

"Itu sudah harga mati. Jadi, tidak dapat digoyang (dinego)." Kata Sumarmo ketika ditanya mengenai kemungkinan penawaran harga tersebut akan ditawar kembali oleh warga setempat. Menurutnya, tawaran harga tersebut sudah sangat realistis. Bahkan, ia menilai penawaran harga tersebut malah justru di atas ketentuan dalam NGOP dan HPU yang selama ini dijadikan patokan hukum dalam penentuan harga.

"Kalau mau bicara soal NGOP dan HPU, itu tidak menjadi pedoman. Itu sesuai dengan pedoman Perpres. Tapi, hanya sebagai acuan. Regane pira (Harganya berapa)? Hanya 14 ribu. Paling tinggi 36 ribu per meter persegi. Sedangkan HPU tertinggi hanya 50 ribu." Jelasnya.

Hal tersebut disesuaikan kondisi tanah di kawasan yang akan dibangun tersebut yang lebih didominasi tanah bertebing. Sehingga tidak mungkin untuk memberikan tawaran harga yang sama terhadap lahan yang tersedia. Namun demikian, kisaran harga tersebut akan diberikan kepada warga secara bertahap. Hal ini dikarenakan sampai saat ini dana yang sebelumnya dianggarkan sebesar 1,2 Triliun itu belum juga turun sepenuhnya.
"Sampai saat ini dana yang sudah terkumpul sebesar 37,5 Milyar rupiah. Dari APBN 30 Milyar dan dari APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar 7,5 Milyar." jelas Sumarmo. [Ribut Achwandi-Reporter Trijaya FM semarang]

Komentar