Pengajaran Bahasa Jepang DI Sekolah Belum Maksimal

Semarang, Jika Anda adalah orang yang tertarik untuk mempelajari bahasa asing, bahasa Jepang merupakan bahasa asing yang cukup memberikan peluang besar bagi Anda terutama yang bergerak di bidang bisnis otomotif. Karena seperti kita ketahui negara matahari terbit ini, merupakan negara yang mampu menghasilkan produk-produk otomotif yang cukup besar. Bahkan, duniapun mengakuinya.

Saat ini beberapa sekolah khususnya SMA kini mulai menerapkan pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang kepada siswa-siswinya. Hal ini menjadikan kesempatan bagi kita terbuka kian lebar untuk dapat melebarkan sayap. Untuk itu, beruntunglah Anda jika saat ini masih duduk di bangku sekolah dengan seragam putih abu-abu ini. Paling tidak, masih memiliki kesempatan yang lebih banyak lagi untuk dapat memperdalam pengetahuan Anda dan mengasah keterampilan barbahasa Jepang Anda.

Namun demikian, kendala terbesar dalam pengajaran bahasa Jepang ini sebagaimana diungkapkan Saito Mami (Japan foundation) terutama menyangkut metode pengajaran yang diberikan kepada siswa yang dinilai belum cukup menyentuh pada kemampuan mereka. Hal ini sangat disayangkan, mengingat saat ini regulasi atau kebijakan pemerintah tentang pendidikan agaknya lebih memberikan kelonggaran yang lebih lebar bagi pengembangan pengajaran bahasa asing.

Di sisi lain, Saito Mami juga menengarai adanya kemampuan guru bahasa Jepang di Jawa Tengah dan DIY sendiri yang saat ini mencapai jumlah 200 orang dinilai belum cukup memadahi. Padahal, sebagaimana kita ketahui guru merupakan tonggak dasar keberhasilan pengajaran. Untuk itu, wajar jika kemudian Saito menilai, pemerintah Indonesia belum benar-benar dapat menyiapkan perangkat-perangkat pendidikan yang cukup kuat. Baik dari perangkat lunaknya atau sistemnya dan perangkat kerasnya.

Bahkan Saito Mami sendiri mengaku, "Saat ini kemampuan guru bahasa Jepang di Indonesia jauh dari cukup. Bahkan, beberapa guru ini belum memiliki metode tepat dalam memberikan pengajaran bahasa Jepang." Alangkah sayangnya. [Ribut Achwandi_Reporter Trijaya FM Semarang]

Komentar