Telaga Embun Pagi












selubung langit berjelaga
telaga embun pagi mengeruh
banjir darah, nanah dan tangis
luka sayat sebab angin

oh, jiwa-jiwa yang kesepian
ku hampiri engkau dalam keluhmu
tak perlu kau tanya lagi
kenapa redup mata sang mentari
berenanglah bersamaku
sebab rembulan tengah menanti di ujung kala

dan lihatlah
bathari durga tengah menari
sambil nyanyikan kemenangan
isilah lumbung-lumbungmu
sebelum ia membakarnya pula

dan adalah keniscayaan
ketika engkau harap
yakinlah

Komentar