Wonderia Kembali Buka, DPRD Kota Semarang Masih Sangsi

Semarang, Setelah menutup operasionalnya selama 5 bulan, tepatnya setelah peristiwa nahas tergelincirnya wahana permainan plane tower yang menciderai 10 orang mahasiswa IKIP Veteran, akhirnya pihak PT Smart selaku pengelola taman rekreasi tersebut sedikit dapat bernafas lega. Pasalnya, mereka sudah dapat kembali membuka taman rekreasi tersebut dengan mengantongi izin walikota Semarang.

Menurut Senior Manager Operational PT Smart MA. Irfan Rahmana, dengan turunnya izin pemerintah kota pada tangal 11 April lalu, pihaknya dalam waktu satu minggu ini akan melakukan perbaikan-perbaikan serta pembersihan-pembersihan area yang ada di Wonderia. Selain itu, Irfan menegaskan pula pihaknya telah membongkar wahana permainan plane tower tersebut guna mengantisipasi terjadinya kejadian yang sama pada 5 bulan yang lalu.

"Hari ini kami persiapkan gladi resik terakhir sebelum besok kami buka untuk komersil." katanya.

Pembukaan taman rekreasi ini jelas menjadi sebuah kabar menggembirakan bagi pihak PT. Smart maupun masyarakat Semarang secara luas. Hal ini dikarenakan, selama ini Semarang masih memiliki ruang yang sangat minim untuk kebutuhan hiburan keluarga. "Kami dalam dua hari ini, terhitung muali besok akan memberlakukan get free ticketing. Khususnya untuk tiket masuk kepada masyarakat. Hal ini sebagai ungkapan terima kasih kami kepada pihak pemerintah kota yang telah memberikan izin kembali maupun apresiasi masyarakat Semarang." Jelasnya.

Namun demikian, pihak PT. Smart juga tidak mau gegabah. Hal tersebut dibuktikannya dengan membuka 16 jenis wahana permainan dari 20 wahana permainan yang ada saat ini. Menurut Irfan Rahmana, hal tersebut dilakukan karena baru 16 wahana permainan yang telah bersertifikat. Sedang 4 lainnya masih dalam evaluasi. Karena, sebagaimana dijelaskan Irfan Rahmana, keempat permainan tersebut memiliki risiko cukup tinggi. Sehingga pihaknya belum berani mengoperasikan 4 jenis wahana permainan tersebut.

"Pemberi sertifikat adalah dari fakultas teknik mesin Undip (Universitas Dionegoro)." tukasnya.

Sejauh ini, beberapa upaya lain juga dilakukan PT. Smart selaku pengelola Wonderia dengan memberikan beberapa tambahan wahana permainan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemenuhan permintaan masyarakat yang mengingini adanya wahana permainan baru.

Namun demikian, ketika disinggung mengenai jumlah kerugian yang dialami pihak PT. Smart, Irfan Rahmana enggan untuk menyebutkannya. Namun terkait dengan PHK, selama penutupan Wonderia ini pihak PT. Smart telah mem-PHK karyawannya sebanyak 50% dari jumlah keseluruhan karyawan yang mencapai 200 orang tenaga kerja.

Di sisi lain, pemberian izin kepada pihak PT. Smart untuk dapat kembali mengoperasikan Wonderia masih dipertanyakan oleh kalangan dewan. Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Ari Purbono menyatakan, "Selama ini pemerintah kota Semarang terlalu mementingkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Sementara, persoalan mendasar adalah citra Wonderia ini sudah buruk. Jadi pemerintah kota Semarang hanya mengejar PAD yang kecil, yang hanya Rp 240 juta per tahun."

Bahkan, Ari Purbono juga kembali menanyakan izin tersebut. Selain itu, ia kembali menginginkan adanya perjanjian baru antara kedua belah pihak yaitu pemerintah kota Semarang dengan PT. Smart. Lebih-lebih mengenai SOP. Ia menilai, PT. Smart dalam memberikan jaminan keselamatan, masih dijalankan setengah hati. "Citra PT. Smart sebagai pengelola Wonderia itu sudah buruk." katanya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ketidakseriusan PT. Smart untuk memenuhi tuntutan mengenai kesanggupannya menyangkut penyediaan fasilitas-fasilitas umum lainnya yang digunakan sebagai pelengkap dalam memberikan layanan kepada masyarakat pengunjung.

Di samping itu, Ari Purbono juga menyayangkan sikap pemerintah kota Semarang yang kurang tegas dalam memutuskan permasalahan yang membelit Wonderia akibat peristiwa nahas tersebut. "Secara tegas, seharusnya pemerintah kota Semarang dapat langsung melakukan pemutusan hubungan kerja sama dengan pihak PT. Smart." Tandasnya.

Namun demikian, hal tersebut rupanya terlambat untuk dilakukan. Mengingat pihak pengelola Wonderia tetap bersikeras akan membuka kembali operasional mereka pada hari besok. Namun Ari Purbono tetap bersikukuh untuk tetap menolak pembukaan Wonderia tersebut, selama belum ada MoU dan belum ada tindakan hukum yang jelas terkait dengan kasus tragedi tergelincirnya plane tower tersebut. "Seharusnya pihak manajemenlah yang bertanggungjawab bukan tenaga kerjanya." tandasnya. [Ribut Achwandi_Reporter Trijaya FM Semarang]

Komentar