
Tentunya, hal ini akan sangat membuat rakyat Semarang ini semakin khawatir dan resah. Mengingat, banyak hal yang mereka keluhkan selama selubung hitam ini belum juga dapat dibuka.
"Bagaimana bisa PDAM akan melakukan perbaikan pelayanan jika calon pemimpinnya tidak mumpuni?" kata Ngargono sang pendekar dari LP2K.
"Ya, karena mereka punya catatan khusus dari tim ahli, maka kami menginginkan Pemkot untuk lakukan seleksi ulang. Dan untuk seleksi ini nantinya akan kami serahkan kembali pelaksanaannya kepada Pemkot selaku penguasa PDAM." ungkap Susetyo Darmanto sang suhu Komisi B DPRD Kota Semarang.
Dalam sebuah sidang para pendekar yang mengundang tim ahli, tim seleksi, 3 nama calon, dan DPRD Kota Semarang beberapa hari lalu, adu kesaktian dalam berkelitpun digelar. Tim seleksi yang digawangi Sumarmo (Sekda Semarang) pada awalnya tetap ngotot untuk mempertahankan ketiga calon tersebut. Namun, DPRD Kota Semarang tetap tidak bisa menerima alasan-alasan yang dikemukakan Sumarmo. Sebab, mereka justru lebih percaya dari hasil laporan tim ahli. Semakin alotnya perdebatan itupun akhirnya disikapi lunak oleh sang Walikota.
"Kami hanya memberikan respon positif terhadap usulan tersebut." kata Sukawi Sutarip sang walikota.
"Berarti tidak keberatan kan Pak?"
"Tidak. Justru saya akan segera memanggil tim Pemkot untuk membicarakan nantinya bagaimana. Sebab, tim inilah yang punya PDAM." lanjutnya dengan senyum yang khas ala Sukawi Sutarip.
Namun kembali pula pada sebuah pertanyaan, kalau memang demikian, sampai kapan jelaga hitam di atas langit PDAM akan segera sirna? Apakah rakyat harus menunggu datangnya manusia pembawa cahaya? Atau ia yang mampu meniupkan angin? [Ribut Achwandi_Reporter Trijaya FM Semarang]
Komentar