Selubung Hitam PDAM Semarang

Jelaga hitam yang selama ini menyelubungi kantor PDAM Kota Semarang nampaknya masih akan terus bergayutan. Tak ada kepastian sampai kapan pemandangan muram perusahaan milik pemerintah kota itu akan terus menampakkan kemuramannya. Yang jelas, akhir-akhir ini krusi empuk yang berada di belakang meja dengan papan nama kecil di atasnya yang bertuliskan 'direktur utama' ini masih saja belum tersentuh hangat pantat orang berdasi yang segera akan mendudukinya. Tarik ulur pendapat dan perang urat saraf pun masih berlangsung antara pemerintah kota dan DPRD Kota Semarang.Di satu sisi, Pemkot terus bertahan untuk mengajukan 3 nama calon direksi yang katanya akan didudukkan di atas tiga kursi yang sudah disediakan, yaitu: direktur utama, direktur umum dan direktur teknik. Dan ketiga kursi itu secara berurutan akan diberikan secara 'hormat' kepada Wahge Namdega yang akan dinobatkan sebagai dirut PDAM, Tjipto Hardono untuk sebuah kursi direktur teknik dan Nur Haryadi sebagai Direktur Umum. Di sisi lain, anggota Dewan yang terhormat, mendesak Pemkot agar segera lakukan seleksi ulang. Otomatis, hari-hari muram ini akan terus memnjadi catatan panjang dalam perjalanan sejarah perusahaan milik Pemkot ini. Dan ibarat sebuah sayembara, dapat dikatakan saat ini pendekar-pendekar yang bertanding di atas laga ini belum dapat dikatakan sebagai jawara. Sebab, sampai saat ini mereka dinilai belum mumpuni untuk membuka selubung hitam yang berkecamuk di PDAM.

Tentunya, hal ini akan sangat membuat rakyat Semarang ini semakin khawatir dan resah. Mengingat, banyak hal yang mereka keluhkan selama selubung hitam ini belum juga dapat dibuka.

"Bagaimana bisa PDAM akan melakukan perbaikan pelayanan jika calon pemimpinnya tidak mumpuni?" kata Ngargono sang pendekar dari LP2K.

"Ya, karena mereka punya catatan khusus dari tim ahli, maka kami menginginkan Pemkot untuk lakukan seleksi ulang. Dan untuk seleksi ini nantinya akan kami serahkan kembali pelaksanaannya kepada Pemkot selaku penguasa PDAM." ungkap Susetyo Darmanto sang suhu Komisi B DPRD Kota Semarang.

Dalam sebuah sidang para pendekar yang mengundang tim ahli, tim seleksi, 3 nama calon, dan DPRD Kota Semarang beberapa hari lalu, adu kesaktian dalam berkelitpun digelar. Tim seleksi yang digawangi Sumarmo (Sekda Semarang) pada awalnya tetap ngotot untuk mempertahankan ketiga calon tersebut. Namun, DPRD Kota Semarang tetap tidak bisa menerima alasan-alasan yang dikemukakan Sumarmo. Sebab, mereka justru lebih percaya dari hasil laporan tim ahli. Semakin alotnya perdebatan itupun akhirnya disikapi lunak oleh sang Walikota.

"Kami hanya memberikan respon positif terhadap usulan tersebut." kata Sukawi Sutarip sang walikota.

"Berarti tidak keberatan kan Pak?"

"Tidak. Justru saya akan segera memanggil tim Pemkot untuk membicarakan nantinya bagaimana. Sebab, tim inilah yang punya PDAM." lanjutnya dengan senyum yang khas ala Sukawi Sutarip.

Namun kembali pula pada sebuah pertanyaan, kalau memang demikian, sampai kapan jelaga hitam di atas langit PDAM akan segera sirna? Apakah rakyat harus menunggu datangnya manusia pembawa cahaya? Atau ia yang mampu meniupkan angin? [Ribut Achwandi_Reporter Trijaya FM Semarang]

Komentar