BRT dan Segala Problematikanya

BRT (Bus Rappid Transportation) nampaknya akan menjadi sebuah proyek besar di kota Semarang. Menyusul keberhasilan beberapa kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Batam, Yogyakarta dan beberapa kota-kota lainnya dalam mengembangkan sistem transportasi kota. Proyek ini nantinya tentu akan dibayar mahal oleh Pemerintah kota Semarang. Mengingat, proyek besar ini merupakan jawaban terakhir yang digunakan untuk menjawab persoalan lalu lintas kota yang kini tengah terlalu merepotkan diri untuk bersolek menjadi kota metropolitan. Harus diketahui pula bahwa saat ini, kota Semarang yang menjadi sosok manja ini, tengah mengalami sebuah kondisi yang sangat tidak menguntungkan bagi siapapun. Kemacetan hampir merata di setiap sudut kota. Kesemrawutan lalu lintas hampir menjadi santapan di setiap pagi. Dan beberapa soal lain yang mungkin tidak pernah tergarap dengan baik oleh Pemerintahan di bawah kendali Sukawi Sutarip sebagai Walikota Semarang.

Secara ekonomi, keadaan ini bila dibiarkan tentunya akan sangat menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab, dengan adanya kemacetan yang kini mulai parah ini, aktivitas ekonomi masyarakat tentu akan sangat terganggu. Di sisi lain, hal ini juga akan sangat berdampak pada pola pengembangan nilai investasi di kota yang kadung mempromosikan diri sebagai kota jasa dan perdagangan ini.

Namun demikian, perlu diketahui pula kondisi ini seharusnya sudah mulai ditanggulangi sejak 10 tahun lalu.
Salam,
Robert Dahlan

Komentar