Budidaya Tanaman Buah Naga di dalam Pot



 Tak ada rotan akar pun jadi,
tak punya lahan tanah sejengkal pun jadi.

Ungkapan itu terasa pas bagi kita yang tak punya lahan cukup luas untuk dijadikan kebun. Bukan sebuah apologi tetapi sebagai penyemangat bagi kita, bahwa meski tiada berpunya lahan kita masih bisa menanam beraneka ragam tanaman, mulai dari sayur, buah, atau tanaman hias.
Salah satu tanaman yang bisa dibudidayakan di lahan sempit adalah tanaman buah naga. Soalnya, tanaman ini rupanya bisa juga ditanam di dalam pot. Selain buahnya, keindahan tanaman ini juga bisa menambah kesan estetik ruang halaman rumah kita. Oleh sebab itu, tanaman buah naga juga bisa dijadikan sebagai tanaman hias. Jadi, jika kita menanam tanaman buah naga di dalam pot kita bisa memindahkan dan mengaturnya sedemikian rupa. Tentunya, untuk memperindah tampilan sisi-sisi rumah sesuai yang kita kehendaki.
Tetapi, untuk mengoptimalkan produktivitas tanaman buah naga kita juga harus mengetahui cara perawatannya. Nah, berikut ini akan disampaikan tahap-tahap dan cara perawatan tanaman buah naga di dalam pot.

Menyiapkan Pot
Dewasa ini, banyak tersedia pot-pot dari berbagai jenis bahan. Ada yang terbikin dari semen, plastik, tanah liat, atau bahkan dari bahan logam seperti drum bekas yang dipotong. Tetapi, dari sekian banyak jenis bahan pembuat pot itu, tanah liat menjadi pilihan yang tampaknya paling cocok untuk menanam tanaman buah naga. Mengapa begitu? Karena pot yang terbikin dari tanah liat lebih mudah melakukan penyesuaian suhu yang drastis antara siang dan malam. Selain itu, tanaman buah naga juga membutuhkan perubahan suhu yang drastis dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Jadi, klop kan?! Nah, itulah makanya nggak ada salahnya kan kita kembali ke masa lalu. Yang tradisional nggak selamanya ketinggalan. Sedang, untuk ukuran ideal pot minimal berdiameter 40 cm, tetapi semakin ukuran pot itu besar semakin baik pula hasilnya.

Menyiapkan Tiang Panjatan
Setelah pot kita siapkan, langkah berikutnya adalah menyiapkan tiang panjatan. Mengapa? Karena tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan guna menopang dahan agar tidak mudah roboh. Selain itu, tiang ini juga akan berfungsi sebagai tempat untuk melilitkan akar udara serta penopang bagi cabang buah yang berat. Oleh sebab itu, disarankan agar tiang panjatan dibikin dari bahan yang kuat. Setidaknya, bahan untuk membuat tiang dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga bisa mencapai puluhan tahun. Sementara, untuk ukuran tinggi tiang idealnya antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot.
Jangan lupa untuk menempatkan kaki pada tiang sebagai penguat agar tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.

Media Tanam
Tahap berikutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahan untuk membuat media tanam adalah campuran antara pasir, tanah, dan pupuk (kandang/kompos) dengan perbandingan 2:1:3:1. Kita juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut.
Setelah semua siap dan tercampur rata, jangan lupa untuk menyiram bahan media tanam tersebut dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.

Penanaman bibit
Pembibitan tanaman buah naga bisa berasal dari biji buah naga. Tetapi, untuk menanam bibit tersebut sebaiknya dipilih bibit yang benar-benar siap tanam. Setidaknya, pilihlah bibit yang sudah cukup besar dengan batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang kita tanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm.
Setelah kita tanam, media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan di tempat terbuka tidak ternaungi dan terkena sinar matahari langsung.

Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam di kebun. Tanaman buah naga tetap harus dipupuk, disiram, dan dipangkas cabang-cabangnya yang tidak diperlukan. Pastikan pula bahwa tanaman menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh. Oleh karena itu, kita perlu mengikat batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tetapi tidak terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.
Cabang hasil pemangkasan bisa ditanam kembali untuk menambah jumlah bibit yang bisa di tanam di pot yang lain.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat

Komentar